4 Tanda Kamu Butuh Menikah Bukan Sekedar Ingin – Coba bayangkan! Di tengah terik matahari yang panas, kamu melihat segelas air putih dingin dengan es batu yang terlihat sangat menyegarkan.
Apakah kamu ingin meminumnya? Atau kamu sangat butuh meminumnya segera? Bagaimana caramu membedakan apakah kamu hanya ingin minum, atau betul-betul butuh minum? Yap. 100! Kamu hanya perlu bertanya pada dirimu sendiri, apakah kamu sedang merasa haus dan butuh minum.
Atau kamu merasa kekurangan cairan setelah berpanas-panasan atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Atau kamu baru saja minum sebotol es teh manis dan merasa sudah cukup terhidrasi sehingga tidak terlalu butuh untuk minum es dingin lagi? Lalu bagaimana dengan menikah?
Tentu tidak mudah membedakan apakah kita merasa hanya ingin menikah, atau sudah benar-benar butuh untuk menikah. Setidaknya ada beberapa faktor dan tanda bahwa kamu butuh menikah daripada hanya sekedar ingin menikah, diantaranya adalah berdasarkan aspek fisik dan psikis.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika akan Menikah agar Kamu Siap
sumber: unsplash
1. Butuh Menikah ketika Aspek Fisik Mulai Terganggu
Kamu butuh menikah ketika aspek fisikmu sudah mulai terganggu atau terpengaruh. Contohnya, kamu sudah tidak bisa lagi menahan gejolak nafsu yang kamu sudah berusaha bendung di dalam dirimu.
Tentu saja kamu sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahannya. Kamu sudah menghindari interaksi yang tidak diperlukan dengan lawan jenis.
Kamu sudah menjaga pandangan, telinga dan seluruh anggota tubuhmu dari yang bukan hakmu. Kamu sudah berusaha dengan kuat menjaga dirimu bahkan hingga berpuasa sudah tidak bisa lagi menjadi tameng bagi dirimu.
Ini artinya, kamu sudah sangat-sangat-sangat siap untuk menikah.
2. Fisik Sudah Siap dan Khawatir Bila Ditunda Jadi Beresiko
Selanjutnya, kamu butuh menikah ketika fisikmu sudah siap menikah dan khawatir bila ditunda lebih lama lagi akan beresiko lebih tinggi di kemudian hari.
Khususnya bagi wanita, ada batasan usia subur dan batasan usia beresiko untuk hamil dan melahirkan. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), batasan usia pernikahan yang layak adalah 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun untuk pria.
Sementara berdasarkan ilmu kesehatan, usia beresiko hamil bagi wanita adalah di atas 35 tahun. Sedangkan usia ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20-25 tahun bagi wanita, dan usia 25-30 tahun bagi pria.
Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena dari aspek fisiologi anatomi reproduksi sudah matang dan secara rata-rata sudah bisa berpikir dewasa.
sumber: unsplash
Baca Juga: Pernikahan dalam Islam Beserta Definisi dan Tata Caranya
3. Butuh Menikah Bukan Perkara Umur
Bukan berarti ketika kamu telah berusia 20-25 tahun kamu sudah butuh menikah. Butuh menikah dengan siap menikah adalah dua hal yang berbeda.
Kamu dikatakan butuh ketika kamu sudah memahami apa tujuan hidupmu, dan apa tujuan pernikahanmu. Kamu butuh menikah ketika kamu menyadari bahwa ada tujuan yang lebih besar dari sebuah pernikahan yang akan kamu jalani nantinya.
Yap, kamu memiliki visi dan misi yang jauh ke depan ketika membayangkan akan membangun keluargamu kelak. Kamu butuh menikah karena menyadari bahwa kamu tidak bisa mencapai tujuan hidupmu itu sendirian.
Kamu membutuhkan seseorang yang kamu anggap akan mampu membantumu dan mendampingimu membangun rumah tanggamu nantinya. Kamu akan mengenali siapa dan seperti apa pasangan yang kamu butuhkan, setelah mengenali siapa dan seperti apa dirimu sebenarnya.
4. Ketahui Konsekuensi Psikis Setelah Menikah
Setelah mengetahui bahwa kamu membutuhkan seorang ‘partner’ dalam hidupmu. Kamu harus mengetahui konsekuensi psikis apa yang akan kamu hadapi jika kamu memutuskan untuk menikah.
Kamu dikatakan butuh menikah, ketika kamu menyadari ada tantangan yang lebih besar untuk mengambil tanggungjawab menikah.
Ketika kamu merasa hidupmu sudah cukup baik, kamu sudah mampu bertanggungjawab, kamu sudah mampu memimpin dirimu sendiri, dan kamu sudah mampu memimpin orang lain bahkan banyak hal dikehidupanmu.
NAMUN, kamu merasa hidupmu hampa dan stuck seperti tidak ada lagi tanggungjawab yang tidak bisa kamu lakukan. Maka menikah lah, dengan mengambil tanggungjawab besar itu, kamu akan melatih dirimu untuk lebih siap menerima tanggungjawab yang lebih besar lagi nantinya.
Karena membangun keluarga, adalah langkah yang harus kamu lalui untuk mampu membangun masyarakat dan bahkan membangun sebuah negara.
Baca Juga: Menikah adalah Pilihan Rasional yang Mungkin Belum Banyak Kamu Tahu
Penutup
Nah itulah 4 tanda kamu butuh menikah.
Dari keempat faktor tersebut, apakah kamu sudah bisa membedakan apakah kamu hanya sekedar ingin menikah atau sudah benar-benar butuh untuk menikah?
Kamu yang bisa menjawabnya sendiri ya. Semoga artikel ini bisa mencerahkanmu yang masih berpikir apakah akan melanjutkan kehidupan pada level berikutnya (re: menikah) atau ditunda dulu.
Semua kembali kepada kondisi dirimu saat ini dan rencana hidupmu.